cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Karet
Published by Pusat Penelitian Karet
ISSN : 0852808X     EISSN : 25030469     DOI : -
JURNAL PENELITIAN KARET (Indonesian Journal of Natural Rubber Research, p-ISSN : 0852-808X ; e-ISSN : 2503-0469) is accreditate national scientific journal published by Pusat Penelitian Karet (Indonesian Rubber Research Institute) – PT. Riset Perkebunan Nusantara, based in Jalan Salak Nomor 1 Bogor 16151 West Java Indonesia. The objective of the journal is to disseminate the innovation of rubber research to researcher, practitioner and user of information in general. Authors constribute on the publication of Jurnal Penelitian Karet are coming from Indonesian Rubber Research Institute and its subsidiary research center and also other research and development institutes, government agencies, universities, associations, and industries.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012" : 16 Documents clear
DAMPAK PENERAPAN BEA KELUAR KARET ALAM INDONESIA. SUATU ANALISIS SIMULASI Hendratno, Sinung
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.120

Abstract

Pemerintah akan mendorong pengembangan industri barang jadi karet di dalam negeri. Salah satu upayanya adalah dengan merencanakan penerapan bea keluar karet. Tulisan ini akan menganalisis dampak dari penerapan bea keluar karet alam Indonesia. Analisis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yang relevan dan hasil penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan metode komparatif statik dan simulasi. Hasil analisis simulasi menunjukkan bahwa penerapan bea keluar karet akan menurunkan harga di tingkat perdagangan besar dan produsen (petani dan perusahaan) karet. Penerapan bea keluar karet juga berdampak pada: a) meningkatnya surplus konsumen industri barang jadi karet, b) menurunnya surplus produsen, c) menghasilkan penerimaan pemerintah, dan d) terjadi kerugian ekonomi bagi masyarakat perkaretan. Penerapan kebijakan bea keluar karet sebaiknya dilakukan bersama-sama dengan kebijakan lain (policy mixed) seperti: a) kebijakan perlindungan terhadap kesejahteraan produsen, b) kebijakan keamanan terhadap perdagangan ilegal bokar, c) kebijakan penyediaan bahan pendukung bagi industri barang jadi karet dan pengurangan/ penghapusan PPN bagi produk primer, dan d) kebijakan stabilisasi nilai tukar mata uang  (managed floating exchange rate). Diterima : 29 Maret 2012; Disetujui : 17 Juli 2012 How to Cite : Hendratno, S. (2012). Dampak penerapan bea keluar karet alam indonesia. Suatu analisis simulasi. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 36-45. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/120
KINERJA FAKTIS COKLAT DARI MINYAK JARAK KEPYAR DALAM PRODUKSI SELANG GAS LPG Puspitasari, Santi; Muslich, Muslich; Syamsu, Yoharmus
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.121

Abstract

Faktis coklat merupakan hasil reaksi vulkanisasi minyak nabati (jarak kepyar) pada suhu 130-160oC. Faktis coklat utamanya berfungsi sebagai bahan bantu olah kompon dan bahan penstabil dimensi pada barang jadi karet. Bahan bantu olah dapat mempermudah pencampuran dengan cara meningkatkan laju dispersi bahan pengisi dan menurunkan energi pengkomponan. Selain itu, faktis coklat dapat mempertahankan dimensi terutama pada barang karet hasil ekstruksi. Pada penelitian akan dipelajari ujicoba faktis coklat dari minyak jarak kepyar dalam pembuatan selang gas LPG. Kompon tanpa dan dengan penambahan faktis coklat komersial digunakan sebagai pembanding. Tahapan penelitian diawali dengan penyusunan formula kompon selang gas LPG kemudian pembuatan kompon selang gas LPG dalam mesin giling terbuka. Kompon yang diperoleh diperam sebelum dibentuk menjadi selang dalam mesin ekstruder. Kompon dicuplik ±150 g untuk uji karakteristik vulkanisasi dan sisanya divulkanisasi dalam autoclave. Selang  LPG hasil vulkanisasi diuji sifat fisika sesuai dengan SNI 06-7213-2006/Amd 1:2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktis coklat dari minyak jarak kepyar dapat berfungsi dengan baik sebagai bahan bantu olah tetapi belum mampu mencegah terjadinya dies swell pada selang. Faktis coklat dari minyak jarak kepyar tidak berpengaruh nyata pada hasil uji karakteristik vulknisasi kompon dan sifat fisika selang gas LPG. Hal ini memperkuat fungsi faktis coklat sebagai bahan bantu olah. Secara umum, faktis coklat dari minyak jarak kepyar memiliki kinerja yang setara dengan faktis coklat komersial. Diterima : 12 Maret 2012; Disetujui : 9 Juli 2012 How to Cite : Puspitasari, S., Muslich., & Syamsu, Y. (2012). Kinerja faktis coklat dari minyak jarak kepyar dalam produksi selang gas LPG. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 46-53. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/121
PENAPISAN JAMUR DAN BAKTERI ANTAGONIS TERHADAP JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) DARI RIZOSFER TANAMAN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata Prain) Febbiyanti, Tri Rapani
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.115

Abstract

Penyakit akar putih yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus merupakan salah satu penyakit penting diperkebunan karet karena mengakibatkan kerugian yang cukup berarti. Mulai tahun 2003, Balai Penelitian Sembawa telah memperoleh suatu pengendalian alternatif yang murah, mudah didapat dan diterapkan di perkebunan rakyat yaitu pemanfaatan tumbuhan antagonis. Tumbuhan antagonis adalah suatu tumbuhan dari alam sekitar yang mempunyai kemampuan untuk menekan atau menghambat perkembangan penyakit akar putih. Tumbuhan antagonis memberikan pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perkembangan jamur akar putih dalam tanah. Faktor utama yang berpengaruh secara langsung adalah eksudat akar yang bersifat antibiotik, sedangkan faktor sekunder yang berpengaruh secara tidak langsung adalah sifat biokimia-fisik tanah. Dari 12 tumbuhan antagonis yang telah diuji di lapangan, lidah mertua merupakan tanaman yang paling efektif  dalam mengendalikan jamur akar putih karena tanaman tersebut lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang ektrim dan adanya zat anti mikroba pada tumbuhan ini.  Penelitian ini bermaksud mengeksplorasi jamur dan bakteri yang terdapat di rizosfer tanaman lidah mertua secara laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa terdapat 11 jenis bakteri dan 7 jenis jamur yang diperoleh dari rizosfer  lidah mertua.  Dari 11 isolat bakteri tersebut, 4 diantaranya tergolong bakteri gram positif dan 7 tergolong bakteri gram negatif, kemudian terdapat suatu interaksi antagonisme antara isolat bakteri L. M. 5 dan L. M. 6 dengan jamur Rigidoporus microporus. Kemudian, dari 7 isolat jamur yang ditemukan terdapat 4 isolat jamur yang merupakan jamur antagonis terhadap jamur Rigidoporus microporus. Diterima : 11 April 2012; Disetujui : 10 Juli 2012 How to Cite : Febbiyanti, T. R. (2016). Penapisan jamur dan bakteri antagonis terhadap jamur akar putih (Rigidoporus microporus) dari rizosfer tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain). Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 1-11. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/115
SINTESIS DAN APLIKASI FAKTIS COKLAT DARI MINYAK JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS) PADA PEMBUATAN VULKANISAT SELANG GAS LPG Puspitasari, Santi; Jannah, Pertiwi Umul; Syamsu, Yoharmus
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.122

Abstract

Minyak jarak pagar berpotensi digunakan sebagai bahan baku faktis coklat. Faktis coklat disintesis melalui reaksi vulkanisasi minyak nabati dengan sulfur (10-30%) pada suhu 130-150oC. Terbentuknya gel faktis coklat ditandai dengan terjadinya kenaikan suhu reaksi, timbulnya gas H2S, dan perubahan warna serta fasa pereaksi. Sintesis faktis coklat dilakukan dalam reaktor batch yang dilengkapi dengan pengaduk mekanis, jaket pemanas, dan alat pengendali suhu. Komposisi pereaksi dan kinerja reactor berpengaruh terhadap mutu faktis coklat. Faktis coklat bermutu tinggi akan berfungsi dengan baik sebagai bahan bantu olah kompon karet terutama untuk barang ekstruksi. Penelitian ini bertujuan mempelajari kinerja reaktor dalam pembuatan faktis coklat dari minyak jarak pagar pada skala pilot kemudian mengujicobakan faktis coklat dalam pembuatan selang gas LPG. Penelitian diawali dengan pembuatan faktis coklat dalam reaktor skala pilot berkapasitas 10-15 kg minyak/batch pada berbagai dosis penambahan ZnO. Faktis coklat yang diperoleh selanjutnya dikarakterisasi. Faktis coklat dengan karakteristik terbaik diujicobakan dalam pembuatan kompon dan vulkanisat selang gas LPG. Kompon selang gas LPG diuji karakteristik vulkanisasi sedangkan vulkanisat selang gas LPG diuji sifat fisika berdasarkan SNI 06-7213-2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktis coklat dengan spesifikasi mutu terbaik diperoleh pada kondisi reaktor berkapasitas 10 kg minyak jarak pagar/batch dan 0,5 bsm ZnO. Namun faktis coklat tersebut tidak mempengaruhi karakteristik vulkanisasi kompon dan sifat fisika vulkanisat selang karet secara signifikan. Diterima : 12 April 2012; Disetujui : 9 Juli 2012 How to Cite : Puspitasari, S., Jannah, P. U., & Syamsu, Y. (2012). Sintesis dan aplikasi faktis coklat dari minyak jarak pagar (jatropha curcas) pada pembuatan vulkanisat selang gas LPG. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 54-64. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/122
Sampul Depan 30 1 2012 Puspitasari, Santi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.196

Abstract

Sampul Depan 30 1 2012
EVALUASI TINGKAT ADOPSI KLON UNGGUL DI TINGKAT PETANI KARET PROPINSI SUMATERA SELATAN Syarifa, Lina Fatayati; Agustina, Dwi Shinta; Nancy, Cicilia; Supriadi, Muhammad
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.118

Abstract

Sekalipun total ekspor karet alam Sumatera Selatan meningkat pesat, permasalahan klasik yang masih sering terdengar bahwa produktivitas di perkebunan rakyat masih rendah. Rendahnya produktivitas perkebunan karet di Indonesia dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah tingkat penggunaan bibit karet klonal di tingkat petani karet yang masih rendah (±40%). Berbagai manfaat strategis telah diperoleh dari adanya proyek-proyek pengembangan karet rakyat terdahulu, karena itu perlu dianalisis mengenai seberapa besar perkembangan pengetahuan dan adopsi petani terhadap teknologi karet maju khususnya penggunaan klon karet unggul. Penelitian bertujuan mengetahui tingkat adopsi klon unggul berdasarkan jenis klon. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan memilih sampel secara purposive, yaitu daerah-daerah yang merupakan sentra karet. Pengambilan data dilakukan melalui metode Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan perangkat-perangkat desa dan diikuti wawancara dengan petani. Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat adopsi klon karet pada daerah-daerah yang dijadikan sample di Sumatera Selatan  telah mencapai 59,2% dari rata-rata areal tanaman karet yang ada.  Pada tahun tanam 2010, tingkat adopsi klon  mencapai 67% dari rata-rata penanaman swadaya per tahun. Jenis klon yang paling banyak dikenal dan diminati oleh petani adalah PB 260 (83%). Diterima : 14 Maret 2012; Disetujui : 16 Juli 2012How to Cite : Syarifa, L.F., Agustina, D. S, Nancy, C., & Supriadi, M. (2012). evaluasi tingkat adopsi klon unggul di tingkat petani karet Propinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 12-22. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/118
Sampul Belakang 30 1 2012 Puspitasari, Santi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.197

Abstract

Sampul Belakang 30 1 2012
PEMODELAN PRODUKSI TANAMAN KARET BERDASARKAN POTENSI KLON, TANAH, DAN IKLIM Susetyo, Imam; Hadi, Hananto
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.119

Abstract

Tiap jenis tanaman menghendaki syarat iklim dan tanah tertentu bagi pertumbuhan optimalnya. Menyangkut hubungan tanah-tanaman, terdapat hubungan erat antara keserasian tanah dengan faktor-faktor curah hujan. Walaupun pengaruh curah hujan terhadap pertumbuhan tanaman amat bergantung pada penyebaran dan tipe tanahnya, namun antara curah hujan dengan produksi tanaman terdapat hubungan umum yang kuat. Tanaman karet merupakan salah satu jenis tanaman hutan asli di lembah Amazon dengan ketinggian 200 mdpl dan dekat dengan ekuator. Daerah ini memiliki karateristik suhu antara 24 sampai dengan 28oC dengan curah hujan rerata 1500 – 2500 mm/tahun. Selama ini penentuan kualitas lahan kaitannya dengan produksi tanaman karet masih bersifat kualitatif dengan berbagai macam versi. Penelitian mengenai hubungan antara potensi klon, tanah, dan iklim dengan produksi tanaman karet secara kuantitatif belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model potensi produksi karet klon tertentu pada wilayah dengan karateristik tanah dan iklim tertentu (spesifik wilayah). Asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai optimal masing-masing adalah mengunakan persamaan regresi tipe kuadratik (regression quadratic model)  Hasil penelitian menunjukkan hasil optimal untuk pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut yaitu 2640 mm curah hujan per tahun, 133 hari hujan pertahun, 3. bulan kering per tahun, 168 m dpl, 55 % jumlah fraksi lempung, dan drainase kriteria ke-3 atau weel drained. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan persamaan matematsi dapat digunakan untuk menentukan potensi klon tertentu pada suatu wilayah dengan cepat dengan tingkat akurasi 79,19 %. Diterima : 17 April 2012; Disetujui : 11 Juli 2012How to Cite : Susetyo, I., & Hadi, H. (2012). Pemodelan produksi tanaman karet berdasarkan potensi klon, tanah, dan iklim. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 23-35. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/119
PENAPISAN JAMUR DAN BAKTERI ANTAGONIS TERHADAP JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) DARI RIZOSFER TANAMAN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata Prain) Tri Rapani Febbiyanti
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.115

Abstract

Penyakit akar putih yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus merupakan salah satu penyakit penting diperkebunan karet karena mengakibatkan kerugian yang cukup berarti. Mulai tahun 2003, Balai Penelitian Sembawa telah memperoleh suatu pengendalian alternatif yang murah, mudah didapat dan diterapkan di perkebunan rakyat yaitu pemanfaatan tumbuhan antagonis. Tumbuhan antagonis adalah suatu tumbuhan dari alam sekitar yang mempunyai kemampuan untuk menekan atau menghambat perkembangan penyakit akar putih. Tumbuhan antagonis memberikan pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perkembangan jamur akar putih dalam tanah. Faktor utama yang berpengaruh secara langsung adalah eksudat akar yang bersifat antibiotik, sedangkan faktor sekunder yang berpengaruh secara tidak langsung adalah sifat biokimia-fisik tanah. Dari 12 tumbuhan antagonis yang telah diuji di lapangan, lidah mertua merupakan tanaman yang paling efektif  dalam mengendalikan jamur akar putih karena tanaman tersebut lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang ektrim dan adanya zat anti mikroba pada tumbuhan ini.  Penelitian ini bermaksud mengeksplorasi jamur dan bakteri yang terdapat di rizosfer tanaman lidah mertua secara laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa terdapat 11 jenis bakteri dan 7 jenis jamur yang diperoleh dari rizosfer  lidah mertua.  Dari 11 isolat bakteri tersebut, 4 diantaranya tergolong bakteri gram positif dan 7 tergolong bakteri gram negatif, kemudian terdapat suatu interaksi antagonisme antara isolat bakteri L. M. 5 dan L. M. 6 dengan jamur Rigidoporus microporus. Kemudian, dari 7 isolat jamur yang ditemukan terdapat 4 isolat jamur yang merupakan jamur antagonis terhadap jamur Rigidoporus microporus. Diterima : 11 April 2012; Disetujui : 10 Juli 2012 How to Cite : Febbiyanti, T. R. (2016). Penapisan jamur dan bakteri antagonis terhadap jamur akar putih (Rigidoporus microporus) dari rizosfer tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain). Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 1-11. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/115
EVALUASI TINGKAT ADOPSI KLON UNGGUL DI TINGKAT PETANI KARET PROPINSI SUMATERA SELATAN Lina Fatayati Syarifa; Dwi Shinta Agustina; Cicilia Nancy; Muhammad Supriadi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.118

Abstract

Sekalipun total ekspor karet alam Sumatera Selatan meningkat pesat, permasalahan klasik yang masih sering terdengar bahwa produktivitas di perkebunan rakyat masih rendah. Rendahnya produktivitas perkebunan karet di Indonesia dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah tingkat penggunaan bibit karet klonal di tingkat petani karet yang masih rendah (±40%). Berbagai manfaat strategis telah diperoleh dari adanya proyek-proyek pengembangan karet rakyat terdahulu, karena itu perlu dianalisis mengenai seberapa besar perkembangan pengetahuan dan adopsi petani terhadap teknologi karet maju khususnya penggunaan klon karet unggul. Penelitian bertujuan mengetahui tingkat adopsi klon unggul berdasarkan jenis klon. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan memilih sampel secara purposive, yaitu daerah-daerah yang merupakan sentra karet. Pengambilan data dilakukan melalui metode Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan perangkat-perangkat desa dan diikuti wawancara dengan petani. Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat adopsi klon karet pada daerah-daerah yang dijadikan sample di Sumatera Selatan  telah mencapai 59,2% dari rata-rata areal tanaman karet yang ada.  Pada tahun tanam 2010, tingkat adopsi klon  mencapai 67% dari rata-rata penanaman swadaya per tahun. Jenis klon yang paling banyak dikenal dan diminati oleh petani adalah PB 260 (83%). Diterima : 14 Maret 2012; Disetujui : 16 Juli 2012How to Cite : Syarifa, L.F., Agustina, D. S, Nancy, C., & Supriadi, M. (2012). evaluasi tingkat adopsi klon unggul di tingkat petani karet Propinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 12-22. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/118

Page 1 of 2 | Total Record : 16


Filter by Year

2012 2012


Filter By Issues
All Issue JPK : Volume 41, Nomor 1, Tahun 2023 JPK : Volume 40, Nomor 2, Tahun 2022 JPK : Volume 40, Nomor 1, Tahun 2022 JPK : Volume 39, Nomor 2, Tahun 2021 JPK : Volume 39, Nomor 1, Tahun 2021 JPK : Volume 38, Nomor 2, Tahun 2020 JPK : Volume 38, Nomor 1, Tahun 2020 JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019 JPK : Volume 37, Nomor 1, Tahun 2019 JPK : Volume 37, Nomor 1, Tahun 2019 JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018 JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017 JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 1, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 1, Tahun 2016 JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 1, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 1, Tahun 2015 JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014 JPK : Volume 31, Nomor 2, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 2, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 1, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 1, Tahun 2013 JPK : Volume 30, Nomor 2, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 2, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012 JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 1, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 1, Tahun 2011 More Issue